Minggu, 16 Desember 2012

EFEKTIFITAS KOMUNIKASI MEDIATIK : TELEPON


EFEKTIFITAS KOMUNIKASI MEDIATIK : TELEPON

  1. Pengertian Komunikasi Efektif
Komunikasi adalah penyampaian pesan yang dilakukan oleh pihak sender kepada orang  lain atau receiver dengan media tertentu yang dilakukan secara sengaja maupun tidak sengaja dan menimbulkan respon dengan aturan yang disepakati. Komunikasi efektif adalah komunikasi yang terjadi apabila sesuatu (pesan) yang diberitahukan komunikator dapat diterima dengan baik atau sama oleh komunikan, sehingga tidak terjadi salah persepsi.
  1. Komponen Komunikasi
Dalam hal ini kita akan membahas suatu komunikasi yang efektif melalui media telepon. Karena telepon adalah salah satu media komunikasi yang cukup penting dan mendukung. Berikut adalah komponen-komponen dalam komunikasi  telepon:
A.  Komunikator / sender
Komunikator adalah seseorang atau lembaga yang menpunyai tujuan menyampaikan pesan kepada orang lain (komunikan). Tujuannya adalah berkomunikasi dengan orang lain dengan mengirimkan suatu pesan kepada orang lain yang dimaksud. Pesan yang disampaikan itu bisa berupa informasi dalam bentuk bahasa atau lewat simbol-simbol yang bisa dimengerti kedua pihak.
Dalam bahasan komunikasi kita ini pihak komunikator disebut penelpon atau pengirim. Untuk itu kita harus menciptakan kesan baik dalam bertelepon. Kesan yang timbul dari suara dalam telepon sangat luas. Kepribadian seseorang akan jelas tercermin dari bagaimana ia mengatakan sesuatu. Untuk itu, apabila dalam menelepon suara harus terlihat menyenangkan, ramah tamah, bersahabat, dan penuh perhatian seperti halnya bertemu langsung dengan penelepon. Agar dalam berkomunikasi telepon menjadi efektif, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam berbicara mengguanakan telepon, yaitu:

1.      Berbicara seperlunya.
Sebagai komunikator yang ingin menyampaikan pesannya kepada pihak komunikan, ada baiknya kita langsung menuju pada inti pembicaraan dan tidak bertele-tele. Hal itu dapat menghemat waktu dalam penyampaian pesan.

2.      Pergunakan kata yang jelas dan sistematis
Semakin kata itu jelas maka penerima/receiver tidak akan menyuruh kita untuk mengulangi pembahasan kita lagi yang akan membuat kita jengkel. Selain itu kata yang sistematis juga menghemat waktu (efisien).
3.      Menciptakan kesan baik dalam bertelepon.
    • Rencanakan terlebih dahulu apa tujuan menelepon.
    • Bila ingin menelepon, harus mengetahui terlebih dahulu nomor telepon yang akan dihubungi. Jangan mengangkat pesawat telepon, jika masih mencari nomor telepon yang akan dihubungi.
    • Perhatikan telepon yang digunakan.
    • Apabila yang digunakan telepon langsung maka langsung memutar nomor yang dikehendaki.
    • Katakan dengan siapa akan berbicara.
    • Katakan dengan jelas siapa yang akan dituju, dan gunakan kata-kata yang sopan dan tepat.
    • Identifikasi diri .
    • Melakukan kegiatan ini apabila berbicara dengan orang yang dituju.
    • Kemukakan maksud menelepon.
    • Apabila saat menelepon langsung berbicara dengan orang yang dituju, maka jangan lupa tanyakan apakah si penerima mempunyai waktu untuk membicarakan masalah yang akan dibicarakan.
    • Tinggalkan pesan dan ucapkan terima kasih
Apabila tidak bertemu dengan orang yang dituju, maka jangan lupa meninggalkan pesan dan sampaikan terima kasih apabila sudah selesai berbicara.


4.      Sopan, tidak menyinggung perasaan.
Menjadi komunikator seharusya berbicara yang sopan dan tidak menyinggung perasaan karena komunikator adalah orang yang membutuhkan feedback, jika kita terlanjur menyakiti perasaan orang yang akan kita ajak bicara maka orang itu (komunikan) tidak akan memberi tanggapan (feedback) sehingga komunikasi yang kita rencanakan tidak akan berjalan dengan lancar. Hal itu tidak akan menimbulkan komunikasi yang efektif.

5.      Memahami audience
Dalam memahami audience kita harus mengkondisikan siapa lawan bicara kita. Bisa kita bandingkan berkomunikasi dengan teman, pacar, musuh, guru/dosen ataupun orang yang lebih tua. Berbicara kepada teman, lawan ataupun pacar biasanya menggunakan kata-kata yang santai. Beda dengan kita berbicara dengan orang yang lebih tua dari kita,  bisa dalam konteks bawahan kepada atasan, anak kepada orang tua dan murid kepada gurunya. Berbicara kepada orang yang lebih tua semestinya menggunakan bahasa yang sopan dan halus.
6.    Menggunakan 5 sasaran pokok dalam proses komunikasi.
Sasaran tersebut diantaranya:
-    Membuat pendengar mendengarkan apa yang kita katakan atau melihat apa yang kita tunjukkkan kepada mereka.
-    Membuat pendengar memahami apa ang mereka dengar atau lihat
-    Membuat pendengar menyetujui apa yang telah mereka dengar (atau tidak menyetujui apa yang kita katakana, tetapi dengan pemahaman yang benar
-    Membuat pendengar mengambil tindakan yang sesuai dengan maksud kita dan bisa mereka terima
-    Memperoleh umpan balik dari pendengar.

B.  Pesan
Disampaikan atau dibawa melalui suatu media atau saluran baik secara langsung maupun tidak langsung. Contohnya berbicara langsung atau mengirimkan pesan (sms) melalui telepon.
·      Pesan harus dirancang sehingga dapat menarik perhatian komunikan.
·      Pesan harus menggunakan lambang-lambang tertuju kepada pengalaman yang sama antara komunikator dan komunikan sehingga sama-sama mengerti.
·      Pesan harus membangkitkan kebutuhan pribadi komunikan dan menyarankan beberapa cara untuk memperoleh kebutuhan tersebut.
·      Pesan harus menyarankan suatu jalan untuk memperoleh kebutuhan tadi yang layak bagi situasi kelompok dimana komunikan berada pada saat ia digerakkan untuk memberikan tanggapan yang dikehendaki.(Onong Uchjana, 1993, 41)
Contoh :                                                      
a.       Pesan singkat (sms) yang dikirimkan seorang mahasiswa kepada seorang dosen :

“pak, sorry…hri nie aq g bz  ikt kuliah. Coz aq gy cakit…. Izin ea…. J

Pesan yang seperti contoh di atas sangat tidak efektif bahkan masuk dalam kategori tidak sopan.  Seharusnya sebagai seorang mahasiswa yang terpelajar kita harus memperhatikan lawan bicara kita. Pesan yang seperti itu tidaklah patut dikirimkan kepada dosen.
b.      Berbicara lewat telepon yang ditujukan dari bawahan kepada seorang pemimpin:

“Assalamualaikum, pak. Melihat akhir-akhir ini peningkatan kebutuhan sembako semakin meningkat. Karenanya kita sebagai masyarakat bawahan juga membutuhkan sesuatu yang lebih untuk bekal kehidupan sehari-hari kami. Untuk  itu mohon gaji yang telah diputuskan sejak awal bisa dipertimbangkan kembali. Bagaimana menurut bapak?”

Cara berbicara seperti contoh tidak efektif karena telalu  bertele-tele atau tidak langsung menuju pada pesan. Sebenarnya dia ingin gajinya dinaikkan tetapi menggunakan argument terlebih dahulu. Jika hal tersebut terjadi  lewat telepon maka pendengar akan merasakan tidak sabar bahkan bisa jenuh.


C.  Komunikan
Menerima pesan yang disampaikan dan menerjemahkan isi pesan yang diterimanya ke dalam bahasa yang mengerti kedua pihak.
a)      Telepon yang berdering pada saat sibuk kerap membuat jengkel. Jangan biarkan emosi yang bicara, terimalah telepon dengan tenang.
b)   Berikanlah perhatian sepenuhnya pada saat anda mengangkat telepon.
·         Dengarkan secara empatik dan obyektif
Yaitu ikut serta merasakan & menempatkan kita dalam posisi orang lain.
·         Dengarkan secara kritis dan tanpa menilai
Dengan seksama memperhatikan aspek yang menonjol.
·         Dengarkan secara dalam dan partisipatif
Ikut serta aktif dalam pendengaran dengan bertanya sehingga komunikasi yang terjalin jelas adanya.
c)      Biasakan selalu tersenyum pada saat menelepon, karena itu membuat kesan lebih ramah dan sopan.
d)     Bicaralah dengan gaya bicara yang wajar.
e)      Jangan menerima telepon sambil berbicara dengan orang ketiga ataupun sambil merokok,bahkan makan.
f)    Berhati-hatilah dalam berbicara, agar nada kesal tidak terlihat pada saat berbicara.
g)   Pergunakan kalimat yang jelas dan sistematis.

D.    Channel.
Channel atau saluran adalah segala sesuatu yang dapat untuk menyampaikan pesan. Dalam ilmu komunikasi, channel di bagi menjadi dua model:
·         Mediatik yaitu komunikasi yang menggunakan alat yang berisi pesan. Mediatik di bagi menjadi tiga yaitu
-          Nirmasa, contoh: telepon
-          Media masa, contoh: televisi, radio, surat kabar.
-          New media, contoh: internet.
·         Non mediatik yaitu komunikasi yang tidak menggunakan media. Contohnya: face to face (personal atau kelompok).
Dalam pembahasan ini kita memilih mefia telepon karena penggunaannya yang praktis sekaligus efektif.
Contoh: seseorang ingin mengabarkan keadaanya saudaranya yang berada di Sulawesi. Dia tidak harus bertemu secara langsung atau menggunakan surat maupun telegram. Pada zaman yang maju seperti ini bisa menggunakan media telepon maupun jejaring sosial. Telepon menjadi media yang dapat dibilang efektif karena kita dapat langsung mendengar respon dari penerima secara langsung meskipun tidak dengan face to face.

E.  Effect.
Effect utama komunikasi terjadi pada suatu tempat di antara saat seseorang mengarahkan inderanya pada isyarat komunikasi dan saat dia suatu tindakan. Jadi, effect itu tersembunyi di dalam “kotak hitam” (di dalam otak kita). Effect komunikasi terpenting adalah yang terjadi pada imaji di kepala kita, peta kognitif kita tentang lingkungan, imajinasi mengenai diri kita, kepercayaan dan nilai-nilai yang kita terima dan siap kita dukung, evaluasi-evaluasi yang kita buat mengenai hubungan kita dengan orang-orang dan kelompok-kelompok; dengan kata lain, effect komunikasi adalah perubahan pengalaman yang telah kita simpan dalam sistem pusat syaraf kita.
Pada dasarnya komunikasi telepon sendiri awalnya harus terlebih dulu mendapatkan perhatian sebelum terjadinya suatu efek. Sebagai contoh ada seseorang yang sedang menelpon temannya yang memberitahukan tentang bencana alam diwilayahnya melalui telepon. Dengan adanya berita yang menarik maka secara otomatis pendengar (receiver) akan memperhatikan pembahasan tersebut. Beda jika seseorang menelpon orang lain tanpa tujuan yang pasti. Kebanyakan orang akan cepat bosan karena tidak ada bahan pembicaraan yang akan dibahas.(Abdillah Hanafi, 1984, 138)




3.      Manfaat Komunikasi Efektif
·         Dapat menghemat waktu
Media telepon termasuk media yang sangat efektif karena dapat memenuhi syarat menghemat waktu jika dibandingkan dengan kita datang kepada pembicaranya langsung.
·         Disukai orang
Dengan komunikasi yang cepat dan mudah dipahami seseorang akan suka karena kebanyakan orang lebih suka kepada pembahasan yang cepat, jelas dan efektif.
·         Diperhatikan orang
Komunikasi telepon akan diperhatikan seseorang jika orang mengatakan dengan jelas dan seksama. Ditunjang pula dengan pentingnya informasi yang diterima.
·         Memberdayakan orang
·         Memotivasi, menjelaskan, meyakinkan, mempengaruhi orang atau kelompok
·         Mengembangkan hubungan secara luas
·         Memperkuat profesionalisme

4.      Hambatan Komunikasi Efektif
·         Perbedaan presepsi
Hal ini merupakan suatu hambatan komunikasi yang umum dijumpai dalam aktivitas dakwah. Ini mungkin bisa terjadi akibat dari sikap heterogen manusia yang berlatar belakang pengetahuan serta pengalaman yang berbeda, sering menerima pengalaman yang sama, tetapi dalam perspektif yang berbeda, mungkin disebabkan oleh faktor perbedaan bahasa, perbedaan gender, budaya, dsb.  
·         Reaksi emosional
Reaksi ini bisa dalam bentuk marah, benci, mempertahankan persepsi, malu, takut, yang akan mempengaruhi cara komunikator dalam memahami pesan yang disampaikan pada saat mempengaruhi pendengar. Pendekatan yang terbaik dalam hubungan emosi adalah menerimanya sebagai dari proses komunikasi dan mencoba untuk memahaminya ketika emosi menimbulkan masalah.
·         Ketidak konsistenan komunikasi verbal dan non verbal
Mencakup semua stimulus dalam suatu peristiwa komunikasi baik yang dihasilkan oleh manusia maupun lingkungan dan yang tidak dalam stimulus verbal yang memiliki nilai pasang potensial bagi si pengirim maupun penerima.
·         Kecurigaan
Seorang komunikan mempercayai atau mencurigai suatu pesan pada umumnya merupakan fungsi kredibilitas dari pengiriman dan pemikiran dari penerima pesan. (Wahyu Ilahi, 2010,161)



KOMUNIKASI EFEKTIF

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Komunikasi
Dosen pengampu : Eny Susilowati, M. Si





Disusun oleh :
1.      Chelin Indra Sushmita         (121211003)
2.      Erna Erviana                         (121211010)
3.      Fitria Julestri                         (121211012)
4.      Madyawati                             (121211020)




PRODI KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH
IAIN SURAKARTA
2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar